OSTEOMIELITIS
Osteomielitis adalah infeksi tulang.
Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan daripada infeksi jaringan lunak karena
terbatasnya asupan darah, respons jaringan terhadap inflamasi, tingginya
tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (pembentukan tulang baru di
sekeliling jaringan tulang mati). Osteomielitis dapat menjadi masalah kronis
yang akan mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan kehilangan
ekstremitas. (Brunner, suddarth. (2001). Beberapa ahli memberikan
defenisi terhadap osteomyelitis sebagai berkut :
- Osteomyelitis
adalah infeksi Bone marrow pada tulang-tulang panjang yang disebabkan oleh
staphylococcus aureus dan kadang-kadang Haemophylus influensae (Depkes RI,
1995).
- Osteomyelitis
adalah infeksi tulang (Carpenito, 1990).
- Osteomyelitis
adalah suatu infeksi yang disebarkan oleh darah yang disebabkan oleh
staphylococcus (Henderson, 1997)
- Osteomyelitis
adalah influenza Bone Marow pada tulang-tulang panjang yang disebabkan oleh
staphyilococcus Aureus dan kadang-kadang haemophylus influenzae, infeksi yang
hampir selalu disebabkan oleh staphylococcus aureus.
PENYEBAB
1. ODONTOGEN.
Merupakan sumber lokal yang paling utama pada osteomyelitis.
Pada rahang, meliputi :
- Dari alveolus setelah pencabutan gigi.
- Dari abses subperiosteal.
- Penyakit periapikal yang disebabkan oleh keadaan patologis pulpa.
- Penyakit periodontal yang disebabkan oleh bakteri yang memasuki gingival servix.
- Infeksi perikoronal yang disebabkan oleh peradangan jaringan gusi yang tertembus oleh gigi yang erupsi sebagian dengan operculum yang berlangsung lama.
- Infeksi tumor / kista odontogen.
2. NON ODONTOGEN.
- Infeksi hematogen-infeksi osteomyelitis. Multiple.
- Anak-anak yang kekurangan gizi.
- Penyakit-penyakit sistemik.
- Alat-alat yg digunakan untuk mencabut gigi kadang-kadang dissebut sebagai sumber osteomyelitis.
KLASIFIKASI OSTEOMIELITIS
·
Dari uraian di atas maka dapat diklasifikasikan dua macam
osteomielitis, yaitu:
1. Osteomielitis
Primer.
Penyebarannya secara hematogen dimana mikroorganisme berasal
dari focus ditempat lain dan beredar melalui sirkulasi darah.
2. Osteomielitis
Sekunder.
Terjadi akibat penyebaran kuman dari sekitarnya akibat dari
bisul, luka fraktur dan sebagainya.
·
Berdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi menjadi 3,
yaitu:
1. Osteomielitis
akut
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 minggu sejak
infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis akut ini
biasanya terjadi pada anak-anak dari pada orang dewasa dan biasanya terjadi
sebagai komplikasi dari infeksi di dalam darah. (osteomielitis hematogen)
Osteomielitis akut terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Osteomielitis
hematogen
Merupakan infeksi yang penyebarannya berasal dari darah.
Osteomielitis hematogen akut biasanya disebabkan oleh penyebaran bakteri darah
dari daerah yang jauh. Kondisi ini biasannya terjadi pada anak-anak. Lokasi
yang sering terinfeksi biasa merupakan daerah yang tumbuh dengan cepat dan
metafisis menyebabkan thrombosis dan nekrosis local serta pertumbuhan bakteri
pada tulang itu sendiri. Osteomielitis hematogen akut mempunyai perkembangan
klinis dan onset yang lambat.
b. Osteomielitis
direk
Disebabkan oleh kontak langsung dengan jaringan atau bakteri
akibat trauma atau pembedahan. Osteomielitis direk adalah infeksi tulang
sekunder akibat inokulasi bakteri yang menyebabkan oleh trauma, yang menyebar
dari focus infeksi atau sepsis setelah prosedur pembedahan. Manifestasi klinis
dari osteomielitis direk lebih terlokasasi dan melibatkan banyak jenis
organisme.
2. Osteomielitis
sub-akut
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 1-2 bulan sejak
infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.
3. Osteomielitis
kronis
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau lebih
sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis
sub-akut dan kronis biasanya terjadi pada orang dewasa dan biasanya terjadi
karena ada luka atau trauma (osteomielitis kontangiosa), misalnya osteomielitis
yang terjadi pada tulang yang fraktur.
Osteomyelitis menurut penyebabnya adalah osteomyelitis
biogenik yang paling sering :
1. Staphylococcus (orang
dewasa)
2. Streplococcus
(anak-anak)
3. Pneumococcus dan
Gonococcus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju endap
darah
- Pemeriksaan titer antibody – anti staphylococcus
Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri (50% positif) dan diikuti
dengan uji sensitivitas
- Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi
oleh bakteri
salmonella
- Pemeriksaan biopsy tulang
Merupakan proses pengambilan contoh tissue tulang yang akan digunakan untuk
serangkaian tes.
- Pemeriksaan ultra sound
Yaitu pemeriksaan yang dapat memperlihatkan adannya efusi pada sendi.
- Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan
photo polos dalam 10 hari pertama tidak ditemukan kelainan radiologik. Setelah
2 minggu akan terlihat berupa refraksi tulang yang bersifat difus dan kerusakan
tulang dan pembentukan tulang yang baru.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
- Bone scan : dapat dilakukan pada minggu pertama
- MRI : jika terdapat fokus gelap pada T1 dan fokus yang terang pada T2, maka kemungkinan besar adalah osteomielitis.
KOMPLIKASI
Dini :
1)
Kekakuan yang permanen pada persendian terdekat (jarang terjadi)
2)
Abses yang masuk ke kulit dan tidak mau sembuh sampai tulang yang mendasarinya sembuh
3)
Atritis septik
Lanjut :
1)
Osteomielitis kronik ditandai oleh nyeri hebat rekalsitran, dan penurunan
fungsi tubuh yang terkena
2)
Fraktur patologis
3)
Kontraktur sendi
4)
Gangguan pertumbuhan
Posted By. Ayu
Reisyta D.O.Z / Meningitis
Kelompok 5 / Sistem persarafan
NGUDIA
HUSADA MADURA-BANGKALAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar